Recent Blog post

Archive for 2018


Kali ini saya akan berbagi informasi seputar kehidupan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno (Presiden RI-1, Tahun 1945-1966)
Lahir : Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
Agama : Islam
Pendidikan : SMP/ SMA di Surabaya, ITB Bu Bandung

Sukarno adalah keturunan Bangsawan Jawa. Waktu kecil bernama Kusno kemudian akrab dipanggil Bung Karno. Ia hanya beberapa tahun saja hidup di Blitar bersama orang tuanya. Tamat SD tinggal di Surabaya, Indekost di kediaman H.O.S Cokroaminoto yang merupakan tokoh politisi Syariat Islam. Sambil belajar Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya.

Setelah lulus dari SLTA, Soekarno melanjutkan pendidikannya​ di ITB Bandung. Setelah mendapatkan gelar Ir. pada tahun 1926, H.O.S. Cokroaminoto memintanya menjadi mantunya.
Soekarno kemudian mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia, 1926) dan berhasil merumuskan    ajaran Marhaen.

Karena merasa khawatir, pihak Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin, (Bandung, 29 Desember 1929). Delapan bulan kemudian, baru disidangkan di pengadilan dengan tuduhan mengambil bagian dalam suatu organisasi yang bertujuan melakukan kejahatan disamping usaha menggulingkan kekuasaan Hindia-Belanda. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia menggugat, dengan beraninya bung Karno menelanjangi kemurtadan bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pada tahun 1933, Belanda membuang Soekarno ke Endeh,  Flores kemudian mengasingkannya ke Bangka-Belitung

Pada zaman Jepang, bung Karno mensiasati saudara tua yang rakus itu. Pura-pura bekerjasama terapi memanfaatkannya untuk kepentingan Indonesia. Bung Karno dan bung Hatta memproklamasikan Indonesia pada 17 Agustus 1945, setelah Jepang menyerah pada sekutu.

Pada sidang pertama PPKI menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi RI serta mengangkat Sukarno dan Suharto sebagai presiden dan wakil presiden yang pertama. Dengan proklamasi kemerdekaan RI, Pancasila dan UUD 1945 ribuan suku bangsa yang berbeda adat istiadat dan agamanya dari 17.000 pulau berhasil disatukan dari Sabang-merauke menjadi bangsa yang berdaulat.

Setelah berhasil mempersatukan Nusantara, Sukarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Amerika latin yang ketika itu umumnya terjajah, menjadi satu kesatuan yang adil, makmur, dan damai. Bersama negarawan lain Sukarno menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika​ di Bandung (1955). Kini berkembang menjadi gerakan non-blok​ yang beranggotakan ratusan negara.

Ketika didalam negeri terjadi berbagai perpecahan akibat sejumlah politisi memaksakan pelaksanaan demokrasi parlementer yang liberal pada 5 Juli 1959 presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden kembali ke UUD 1945. Persyaratan dan kesatuan bangsa utuh kembali.

Tetap kemudian Bung Karno menerapkan sistem politik Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis). Para penentang politikini berulang kali mengingatkan​ Bung Karno untuk tidak memberi peluang berkembangnya komunisme, karena akan berkhianat seperti pernah dilakukannya​ pada tahun 1926 dan 1948. Kekhawatiran itu terbukti lagi, PKI melancarkan Kudeta (30 September 1965). Namun, meskipun didesak Sukarno enggan membubarkan PKI. Setelah keadaan parah, pada 11 Maret 1966, barulah dia mengeluarkan surat perintah kepada jenderal Soeharto yang lebih dikenal Supersemar, agar mengambil tindakan untuk membubarkan PKI sampai ke akar akarnya.

Menjelang akhir​ masa Bhaktinya, proklamator itu pernah berkata, "selangkah saja saya maju, negara ini akan hancur." ia memang tak bergeming sedikitpun. Lebih baik dirinya lebur daripada bangsa dan negara ini hancur.

Meskipun kini sudah lama tiada, namun nama besarnya tak pernah pudar, kekal dihari rakyat Indonesia. Itu semua berkat jasanya kepada bangsa dan negara yang tak terhingga

biografi Ir Soekarno

By : Rita
Senin, 16 April 2018
0

- Copyright © Rita's Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -